Siklus Haid atau Datang bulan merupakan bagian dari cara kerja sistem reproduksi wanita. Menstruasi ini juga termasuk usaha dari rahim untuk menggugurkan sel telur yang tidak mendapatkan sel sperma. Namun ada beberapa kasus dimana perempuan mengalami siklus haid yang tidak wajar atau terhambat.
Ketahui Penyebab Siklus Haid yang Tidak Teratur
Masa menstruasi seharusnya terjadi satu kali setiap bulan, entah itu di awal, tengaj, atau akhir tanggalan. Namun ada banyak perempuan yang tidak mengalaminya secara normal. Beberapa dari mereka mengalami keterlambatan atau bahkan siklus yang tidak wajar, cari tau penyebabnya di sini.
1. Gangguan Tiroid
Manusia memiliki zat tubuh yang bernama tiroid dimana ini berperan sebagai pengatur daya metabolisme tubuh. Ketika kelenjar tiroid mengalami gangguan maka sudah pasti kinerjanya tidak baik. Pada perempuan, hal itu akan mempengaruhi siklus menstruasi mereka menjadi tidak teratur.
Selain mengganggu siklus menstruasi, ada beberapa gejala lainnya yang akan perempuan rasakan. Misalnya seperti kerontokan rambut, mudah lelas, berat badan naik turun, dan lain sebagainya. Cara mengatasi gangguan tiroid ini adalah dengan menggunakan obat khusus sesuai rekomendasi dokter.
2. Stress
Selama menjalani hidup, manusia sudah pasti akan berhadapan dengan stress. Ini merupakan emosi wajar ketika ia menangani suatu kejadian, pekerjaan, atau tugas. Salah satu dampak stress ialah mempengaruhi siklus haid menjadi lebih tidak teratur, baik dari segi jadwal dan kelancarannya.
Stress juga bisa mempengaruhi kesehatan manusia dalam hal lain. Misalnya seperti daya tahan tubuh yang berkurang sehingga bisa mudah terserang penyakit. Kondisi stress ini juga rentan sekali mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang dan dapat menuntunnya ke dalam gangguan mental.
3. Sindrom Ovarium Polikistik
Banyak yang perempuan tidak mengetahui tentang Sindrom Ovarium Polikistik. Ini merupakan bentuk kelainan pada hormon dan sistem metabolisme tubuh. Alhasil memberikan dampak burk pada sistem dan fungsi indung telur di dalam rahim. Sayangnya hingga saat ini belum diketahui pasti apa penyebab PCOS.
Beberapa dokter dan ahli hanya mengatakan bahwa PCOS memiliki hubungan tertentu dengan gangguan metabolisme tubuh lainnya. Misal seperti sindrom metabolik atau resistensi insulin dalam tubuh manusia. Untuk cara mengatasinya sendiri ialah dengan probiotik, suplemen,pil KB, atau herbal.
4. Penggunaan Alat Kontrasepsi
Pada wanita yang sudah menikah biasanya bisa menggunakan program menunda atau menghindari kehamilan. Namun pastinya hal ini atas rekomendasi dokter yang berdasarkan kondisi kesehatan. Maka dari itu mereka menggunakan alat kontrasepsi, misalnya seperti IUD spiral atau pil KB.
Efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi ialah dapat mengalami gangguan siklus menstruasi. Adapun bentuk gangguan itu bisa bermacam-macam namun yang paling sering ialah kemunculan flek di antara periode haid. Di sisi lain penggunaan IUD juga menyebabkan darah menstruasi terlalu banyak.
5. Amenorrhea
Beberapa perempuan dewasa masih asing dengan penyakit amenorrhea yang dapat menyerang sistem reproduksi. Gejalanya sendiri ialah periode menstruasi yang tidak terjadi atau mengalami gangguan lain. Amenorrhea ini juga terdapat 2 jenis yaitu primer dan sekunder, perbedaan keduanya terletak pada umur.
Amenorrhea primer ialah kondisi dimana perempuan lebih dari 16 tahun belum mendapatkan masa menstruasinya. Sedangkan amenorrhea sekunder ialah ketelatan periode haid selama 3 – 6 bulan sejak masa terakhir ia mengalaminya. Namun kondisi sekunder ini tidak terhitung jika masuk ke masa hamil.
Demikian tentang berbagai penyebab siklus haid yang tidak teratur. Jika seorang perempuan mengalami kejanggalan ini selama beberapa bulan, alangkah baiknya untuk langsung periksa ke dokter. Khawatir terjadi masalah kesehatan reproduksi yang lebih kompleks dari perkiraan.