Pandemi Melandai, Peminat Kampus Unggulan di Amerika Serikat dan Inggris Meningkat

Perguruan tinggi unggulan di Amerika Serikat (AS) dan Inggris, seperti kampus Ivy League dan universitas top lainnya seperti Stanford, MIT, UC Berkeley mengalami peningkatan peminat setelah melandainya situasi pandemi Covid 19. Country Manager Crimson Education Indonesia Vanya Sunanto mengungkapkan jumlah aplikasi untuk Ivy League, Oxford, Cambridge dan universitas terkemuka dunia lainnya meningkat drastis. "Meroketnya jumlah pendaftar sangat memengaruhi kesempatan calon mahasiswa untuk diterima di universitas universitas terbaik itu," ujar Vanya melalui keterangan tertulis, Sabtu (4/6/2022).

Jumlah calon mahasiswa yang mendaftar di Universitas Harvard yang meningkat hingga 43 persen atau 17.000 pendaftar tambahan dari tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya hanya terdiri dari kurang lebih 40.000 pendaftar, sehingga tingkat penerimaan pun turun. Bahkan di beberapa universitas turun hingga di bawah 4 persen. Namun angka rata rata penerimaan pun menjadi lebih rendah. Dengan angka rata rata penerimaan ke universitas universitas bergengsi di Amerika Serikat dan Inggris mencapai titik terendah tahun ini.

Saat mengumumkan angka rata rata penerimaan mereka pada Ivy Day di akhir Maret lalu, delapan universitas Ivy League, yakni Brown, Columbia, Cornell, Dartmouth, Harvard, Princeton, University of Pennsylvania, dan Yale melaporkan tingkat penerimaan terendah dalam sejarah. Tingkat penerimaan Harvard mengalami penurunan dari 4,9 persen pada 2020, lalu turun menjadi 3,4 persen pada tahun 2021. Sementara kini makin turun menjadi 3,19 persen pada tahun 2022, ini adalah rekor terendah sejak didirikan 386 tahun lalu.

Yale dan Brown juga melaporkan rekor tingkat penerimaan yang rendah dengan angka 4,6 persen dan 5.4 persen. Sementara Universitas Columbia tidak berubah dari tingkat penerimaan 3,7 persen tahun lalu, yang merupakan rekor terendahnya pada saat itu. Hanya Dartmouth yang naik tipis dari tahun lalu di kisaran 6,24 persen. "Sehingga persaingan menjadi jauh lebih ketat dan menampilkan profil yang menonjol di formulir pendaftaran menjadi lebih penting dari sebelumnya," tutur Vanya.

Vanya mengatakan melalui Crimson Education, mereka dapat mempersiapkan diri demi memaksimalkan peluang diterima perguruan tinggi bergengsi di AS dan Inggris. "Untuk mengantisipasi tingginya tekanan dan ketatnya persaingan dalam proses seleksi, calon mahasiswa perlu mempersiapkan diri semaksimal mungkin, jauh sebelum waktu pendaftaran dibuka untuk memanfaatkan peluang yang semakin kecil ini," ucap Vanya. Dirinya menjelaskan Crimson Education adalah perusahaan pendukung penerimaan di dunia yang memandu siswa melalui setiap aspek strategi aplikasi AS atau Inggris.

Termasuk mengidentifikasi universitas yang paling sesuai, dukungan pembuatan esai pribadi yang menarik, bimbingan mengikuti SAT/ACT dan bimbingan tes standar lainnya, bimbingan pemilihan pengayaan akademik. "Kami akan menyiapkan calon mahasiswa dengan berbagai program yang telah didesain untuk diikuti sejak setidaknya 3 tahun sebelum proses pendaftaran," ungkap Vanya. Selanjutnya Crimson Education akan membimbing calon mahasiswa mempersiapkan diri secara optimal.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *