Munas HIPMI di Solo Diwarnai Kericuhan, Berikut Sejarah HIPMI

Berikut sejarah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). HIPMI merupakan organisasi independen non partisan para pengusaha muda di Indonesia yang bergerak di bidang perekonomian. Diketahui, pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) HIPMI ke XVII yang digelar di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Senin (21/11/2022) malam berakhir ricuh.

Pembukaan Munas HIPMI XVII dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Seperti yang diberitakan sebelumnya, kericuhan itu diduga karena adanya perbedaan pendapat mengenai apakah persidangan telah memenuhi kuorum atau belum. Lantas, bagaimana sejarah HIPMI?

HIPMI merupakan organisasi para pengusaha muda di Indonesia dalam sektor perekonomian yang didirikan pada 10 Juni 1972. Pada pendirian organisasi ini dilandasi semangat dari kalangan pemuda untuk menumbuhkan wirausaha. Saat perjalanannya, HIPMI ikut mengalami krisis ekonomi pada tahun 1998, saat itu sukses mencetak kaderisasi wirausaha.

Dilansir laman , HIPMI ini didirikan oleh pengusaha pemula saat itu yang terdiri dari Drs. Abdul Latief, Ir. Siswono Yudo Husodo, Teu ku Sj ahrul, Datuk Hakim Thantawi. Selain itu, ada juga Badar Tando, Irawan Djajaatmadja, Hari Sjamsudin Mangaan, Pontjo Sutowo, dan Ir. Mahdi Diah. Pada masa reformasi setelah terjadinya krisis ekonomi, HIPMI dituntut untuk perubahan visi dan misi organisasinya.

Dari hal itu, HIPMI beradaptasi dengan paradigma baru yang menjadikan usaha kecil dan menengah sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Diketahui, ada beberapa jenis usaha HIPMi ini seperti perkebunan, kehutanan, pertanian, perikanan, pertambangan, industri kimia, industri elektronika, industri furniture, pariwisata, jasa mekanikel. Selain itu, ada juga usaha industri suku cadang otomotif, jasa konstruksi sipil, jasa konsultasnsi, jasa pengadaan, jasa keuangan, layanan digital, distributor, dan lainnya.

Visi dan misi HIPMI ini untuk memakmurkan seluruh rakyat Indonesia, serta menumbuhkan perekonomian dengan cara wirausaha. Dikutip dari , selain visi dan misinya, HIPMI juga memiliki mottto yakni pejuang pejuang pengusaha yang bermakna kader kader HIPMI tidak saja diharapkan menjadi pengusaha nasional. Namun, juga menjadi pengusaha yang berwawasan kebangsaan dan memiliki kepedulian terhadap hati nurani rakyat.

Struktur organisasi HIPMI ini berada di tingkat pusat dan daerah, selain itu ada juga Badan Pengurus Pusat yang bertingkat di Ibu Kota Negara. Selain itu, ada juga Badan Pengurus Daerah di ibu kota provinsi, serta Badan Pengurus Cabang di ibu kota kabupaten/kota. Hingga saat ini, HIPMI ada di 34 provinsi dan memiliki 354 cabang di Indonesia.

Hal itu menjadikan HIPMI terus berkembang secara pesat. Diketahui, terdapat dua jenis keanggotaan. Yakni sebagai anggota biasa yang berusia 17 40 tahun, sedangkan anggota luar biasa berumur di atas 41 tahun.

Keanggotaannya ini bersifat terbuka bagi siapa saja yang memiliki usaha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *